Search This Blog

Friday, June 24, 2011

Jenis Autisme

Jenis Autisme
Referensi baku yang dipakai untuk menjelaskan jenis autisme adalah standar Amerika DSM revisi keempat (Diagnostic and Statistical Manual) yang memuat kriteria yang harus dipenuhi dalam melakukan diagnosa autisme. Diagnosa ini hanya dapat dilakukan oleh tim dokter / praktisi ahli bersadarkan pengamatan seksama terhadap perilaku anak autisme dan disertai konsultasi dengan orang tua anak.

Pada kenyataanya, sangat sulit untuk membagi kategory / jenis autisme mengingat tidak ada / jarang ditemukan antara satu dan lain penyandang autisme yang mempunyai gejala yang sama. Setiap penyandang autisme mempunyai ke-'khas'-annya sendiri sendiri. Dengan kata lain ada 1001 jenis atau mungkin satu juta satu jenis autisme di dunia ini yang tidak dapat diperinci satu persatu. Istilah yang lazim dipakai saat ini oleh para ahli adalah 'kelainan spektrum autisme' atau ASD (Autism Spectrum Disorder).

Anak yang telah didiagnosa dan masuk dalam kategori PDD mempunyai persamaan dalam hal kekurang mampuan bersosialisasi dan berkomunikasi akan tetapi tingkat kelainan-nya (spektrum-nya) berbeda satu dengan lainnya.

Seperti dikatakan oleh Ibu Dra Dyah Puspita (psikolog) quote - karena begitu banyaknya jenis / ciri penyandang autisme, sehingga lebih berupa rangkaian dari kelabu muda sekali hingga kelabu tua sekali... (banyak nuansa-nya) . Penggunaan istilah autisme berat/parah dan autisme ringan dapat menyesatkan karena jika dikatakan berat/parah orang tua dapat merasa frustasi dan berhenti berusaha karena merasa tidak ada gunanya lagi. Sebaliknya jika dikatakan ringan/tidak parah maka orang tua merasa senang dan juga dapat berhenti berusaha karena merasa anaknya akan sembuh sendiri. Pada kenyataannya, baik ringan ataupun berat, tanpa penanganan terpadu dan intensif, penyandang autisme sulit mandiri - unquote.

Agar dapat membantu melihat beberapa kelompok besar spektrum autisme yang ada, dapat dilihat dari kategori utama dibawah ini:


Kelainan Autis
Ketidakmampuan dalam bersosialisasi dan berkomunikasi. Sampai dengan umur 3 tahun mempunyai daya imajinasi yang tinggi dalam bermain dan mempunyai perilaku, minat dan aktifitas yang unik (aneh).

Dikategorikan sebagai ketidak mampuan dalam bersosialisasi dan mempunyai minat dan aktifitas yang terbatas tanpa adanya keterlambatan dalam kemampuan berbicara. Kecerdasannya berada pada tingkat normal atau diatas normal.


PDD-NOS (Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified)
Atau biasa disebut Autis yang tidak umum dimana diagnosis PDD-NOS dapat dilakukan jika anak tidak memenuhi kriteria diagnosis yang ada (DSM-IV) akan tetapi terdapat ketidakmampuan pada beberapa perilakunya.


Kelainan Rett
Ketidakmampuan yang semakin hari semakin parah (progresif). Sampai saat ini diketahui hanya menimpa anak perempuan. Pertumbuhan normal lalu diikuti dengan kehilangan keahlian yang sebelumnya telah dikuasai dengan baik- khususnya kehilangan kemampuan menggunakan tangan yang kemudian berganti menjadi pergerakan tangan yang berulang ulang dimulai pada umur 1 hingga 4 tahun.


Kelainan Disintegrasi Masa Kanak-kanak
Pertumbuhan yang normal pada usia 1 sampai 2 tahun kemudian kehilangan kemampuan yang sebelumnya telah dikuasai dengan baik.


Kutipan dari tulisan Dr. Hardiono D. Pusponegoro SpA(K)
"Klasifikasi autisme ditentukan berdasarkan kesepakatan para dokter dan dituangkan dalam Diagnostic and Statistical Manual IV (DSM-IV) atau International Classification of Diseases 9 dan 10 (ICD-9 dan ICD-10). Dalam klasifikasi tersebut, diagnosis autisme harus memenuhi syarat tertentu. Bila tidak memenuhi semua kriteria diagnosis, digolongkan dalam PDD-NOS (Pervasive Developmental Disorders not otherwise specified). Akhir-akhir ini, banyak ditemukan kasus-kasus yang masih sangat kecil dengan gejala yang tidak khas. Khusus untuk kasus-kasus ini, kriteria DSM-IV atau ICD-9-10 sulit diterapkan. Beberapa peneliti mencoba membuat klasifikasi khusus untuk anak yang masih kecil dengan fokus pada tahapan perkembangan anak, disebut sebagai Diagnostic Classification: 0-3 (DC 0-3). Walaupun klasifikasi ini belum diterima secara menyeluruh, ada baiknya kita mempelajarinya. Dalam DC 0-3, ada beberapa klasifikasi untuk anak-anak yang menunjukkan gejala mirip sekali dengan autisme misalnya Regulatory Disorder dan Disorders of Relating and Communicating dengan MSDD (Multisystem Developmental Disorder) sebagai salah satu contoh. Sebagian anak ini akan berkembang menjadi autisme, namun banyak di antaranya yang sangat responsif terhadap terapi dan berkembang menjadi anak yang normal. "






Pertanyaan seputar MSDD (Multisystem Developmental Disorder)

Dalam klasifikasi DSM IV tidak ada istilah MSDD. Hanya Gangguan Autistik
untuk yang memenuhi kriteria dan PDD NOS (Pervasive Developmental Disorders Not Otherwise Specified) untuk yang tidak memenuhi kriteria.

Klasifikasi yang menyebut tentang MSDD dibuat oleh sekelompok peneliti yang
disebut sebagai klasifikasi 0-3 (Diagnostic Classification:0-3).

DC:0-3 berpendapat bahwa ada kasus-kasus dimana gangguan interaksi dan
komunikasi terjadi sekunder terhadap kesulitan pemrosesan input sensoris,
sehingga kasus-kasus ini lebih fleksibel dan memberi respons yang baik
terhadap intervensi dini. Gangguan prosesing menyebabkan gangguan
komprehensi/ pengertian, dan kesanggupan melakukan ekspresi atau aksi.
Istilah MSDD menggambarkan bahwa anak mengalami gangguan sensoris multipel
dan interaksi sensori-motor.

MSDD ditandai oleh berbagai gejala:
  • Gangguan bermakna, tetapi tidak lengkap dalam kesanggupan untuk
    melakukan dan mempertahankan hubungan emosional dan sosial dengan pengasuh.
  • Gangguan bermakna dalam melakukan, mempertahankan atau mengembangkan
    komunikasi.
  • Gangguan bermakna dalam auditory processing.
  • Gangguan bermakna dalam prosesing berbagai sensasi lain atau perencanaan gerakan.
  • Ada 3 pola MSDD: Pola A: Anak tidak mempunyai tujuan dan tidak mengadakan hubungan untuk sebagian besar waktunya. Mereka menunjukkan kesulitan yang menonjol dalam perencanaan gerak, sehingga tidak memperlihatkan suatu mimik yang sederhana sekalipun. Pola B: Anak-anak ini memperlihatkan pola hubungan yang intermiten. Mereka dapat menunjukkan mimik yang sesuai sekali-sekali. Pola C: Anak-anak ini memperlihatkan hubungan yang lebih konsisten. Jadi bila berpegang pada DSM-IV hanya ada Gangguan Autistik dan PDD-NOS, Kalau berpegang pada DC:0-3 ada MSDD dengan 3 pola, pola A paling berat, B lebih ringan, C paling ringan. Kesimpulannya, gangguan autistik dan PDD-NOS merupakan gangguan primer sedangkan MSDD merupakan gangguan sekunder. Gangguan sekunder tentunya lebih mudah diatasi. Mengapa pusing benar dengan diagnosis atau label? Yg penting adalah menentukan gangguan yang ada dan berusaha mengatasi gangguan tersebut.

No comments:

Post a Comment

Clixsense

GPIbux

Popular Posts